Minggu, 07 Oktober 2012

First and Last : Chapter 2

Diposting oleh faricalucy di 07.16
FIRST AND LAST
Author: faricaLucy
Genre: Romance & Hurt/Comfort
Rating: T
Fandom: Pandora Hearts
Multichapter
Alice selalu menjadi yang pertama dalam setiap hal. Tapi kali ini dia ingin menjadi yang terakhir. What happen?
Chapter 2: Last Love
.
.
.
"Mengapa dia tidak kembali? Mungkinkah, ini karena salahku?" batin Alice.
Alice menghembuskan nafas panjang. Rasa bersalah, sedih, dan sakit ia rasakan mulai menggerogoti hatinya.
"Maaf," gumamnya.
"Ada apa, Alice? Apakah penjelasanku kurang jelas?" tanya Rufus-sensei, guru di tempat les tersebut yang sedang mengajar Alice.
"Ti... Tidak. Cukup jelas, Sensei."
"Baiklah. Kalau begitu kerjakan soal-soal ini," lanjut Rufus sambil menulis kembali di papan tulis.
Alice kembali menghembuskan nafas.
"Aku harus berkonsentrasi," gumamnya.
.
.
.
TOK! TOK! TOK!
"Permisi, Nona. Saya membawakan makan malam." Terdengar suara pelayan dari balik kamar Alice.
Pelayan itu memegang gagang pintu kamar Alice, mencoba membuka kamarnya. Tapi tidak bisa.
"Nona? Apakah Nona baik-baik saja?"
Tidak ada jawaban.
"Nona, makan malamnya saya letakkan di depan pintu," kata pelayan itu sembari meletakkan nampan yang berisis makan malam Alice di depan pintu kamar Alice.
Kemudian pelayan itu membungkuk sejenak, pertanda memberi hormat kepada nonanya.
Sementara Alice masih tertidur lelap di balik pintu.
"Oz…" Alice mengigau.
.
.
.
Di depannya sudah siap mobil pribadi dan Fang yang berdiri di dekat mobil.
"Hei, mana Vincent?"
"Dia mengantar Nona Alyss ke sekolah, Nona. Tuan Besar meminta saya untuk mengantar nona."
"Ah, baiklah. Cepat, ya!" kata Alice sambil masuk ke dalam mobil.
"Baik, nona." Seringai kecil terlukiskan di wajah Fang. Kemudian ia masuk ke dalam mobil itu.
Vincent adalah supir pribadi Alice dan Alyss dan Fang merupakan supir pribadi ibu mereka, Lacie. Wajar saja Alice mananyakan Vincent.
Mobil itu melaju. Terus melaju. Tapi ada yang aneh.
"Cepat, ya nona?" tanya Fang meyakinkan.
"Iya! Buruan cepat!"
"Baiklah."
.
.
.
"Terima kasih, Fang."
"Sama-sama, Nona."
"Aku harap aku tidak pernah diantar olehmu lagi."
"A- Apa?"
BRAAK! Pintu mobil itu tertutup. Akhirnya mobil itu kembali ke tempatnya dengan selamat.
TENG! TENG! TENG!
.
.
.
"Tidak. Dia tidak keluar."
Mengapa?
"Kalau dia keluar, Rufus-sensei tidak mungkin menanyakannya terus."
"Maaf, Alice."
"Kapan aku bisa mengatakan padanya?" tanya Alice dalam hati.
.
.
.
"Sharon memang yang pertama bagimu. Tapi aku akan menjadi yang terakhir bagimu. Aku… akan menunggumu."
Oz semakin mengembangkan senyumannya.
"Terima kasih, Alice. Karena kau telah bersedia menungguku."
Oz membelai rambut brunette Alice lalu melangkah meninggalkan Alice. Alice melihat seorang gadis cantik sebayanya yang sedang bingung mencari seseorang. Dan Alice melihat Oz mendekati gadis itu.
"Cantik sekali," puji Alice dari jauh.
Alice melihat tawa Oz yang diberikannya pada gadis itu.
"Sharon Rainsworth."
.
.
.
"Jadi yang menguping pembicaraanku dan Alice tadi kerabat Alice sendiri."
"Apa?" tanya Sharon.
"Oh, tidak ada."
Malam itu adalah malam yang panjang dan menyenangkan bagi Alice. Ia tidak akan pernah melupakan malam itu.
.
.
.
I know I always be the first for anything, and so are you.
I know I mustn't be the first to you, but I will be the last for you.
.
.
.







0 komentar:

Posting Komentar

 

..::Another Blog::.. Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei