Minggu, 07 Oktober 2012

First and Last : Chapter 2

Diposting oleh faricalucy di 07.16 0 komentar
FIRST AND LAST
Author: faricaLucy
Genre: Romance & Hurt/Comfort
Rating: T
Fandom: Pandora Hearts
Multichapter
Alice selalu menjadi yang pertama dalam setiap hal. Tapi kali ini dia ingin menjadi yang terakhir. What happen?
Chapter 2: Last Love
.
.
.
"Mengapa dia tidak kembali? Mungkinkah, ini karena salahku?" batin Alice.
Alice menghembuskan nafas panjang. Rasa bersalah, sedih, dan sakit ia rasakan mulai menggerogoti hatinya.
"Maaf," gumamnya.
"Ada apa, Alice? Apakah penjelasanku kurang jelas?" tanya Rufus-sensei, guru di tempat les tersebut yang sedang mengajar Alice.
"Ti... Tidak. Cukup jelas, Sensei."
"Baiklah. Kalau begitu kerjakan soal-soal ini," lanjut Rufus sambil menulis kembali di papan tulis.
Alice kembali menghembuskan nafas.
"Aku harus berkonsentrasi," gumamnya.
.
.
.
TOK! TOK! TOK!
"Permisi, Nona. Saya membawakan makan malam." Terdengar suara pelayan dari balik kamar Alice.
Pelayan itu memegang gagang pintu kamar Alice, mencoba membuka kamarnya. Tapi tidak bisa.
"Nona? Apakah Nona baik-baik saja?"
Tidak ada jawaban.
"Nona, makan malamnya saya letakkan di depan pintu," kata pelayan itu sembari meletakkan nampan yang berisis makan malam Alice di depan pintu kamar Alice.
Kemudian pelayan itu membungkuk sejenak, pertanda memberi hormat kepada nonanya.
Sementara Alice masih tertidur lelap di balik pintu.
"Oz…" Alice mengigau.
.
.
.
Di depannya sudah siap mobil pribadi dan Fang yang berdiri di dekat mobil.
"Hei, mana Vincent?"
"Dia mengantar Nona Alyss ke sekolah, Nona. Tuan Besar meminta saya untuk mengantar nona."
"Ah, baiklah. Cepat, ya!" kata Alice sambil masuk ke dalam mobil.
"Baik, nona." Seringai kecil terlukiskan di wajah Fang. Kemudian ia masuk ke dalam mobil itu.
Vincent adalah supir pribadi Alice dan Alyss dan Fang merupakan supir pribadi ibu mereka, Lacie. Wajar saja Alice mananyakan Vincent.
Mobil itu melaju. Terus melaju. Tapi ada yang aneh.
"Cepat, ya nona?" tanya Fang meyakinkan.
"Iya! Buruan cepat!"
"Baiklah."
.
.
.
"Terima kasih, Fang."
"Sama-sama, Nona."
"Aku harap aku tidak pernah diantar olehmu lagi."
"A- Apa?"
BRAAK! Pintu mobil itu tertutup. Akhirnya mobil itu kembali ke tempatnya dengan selamat.
TENG! TENG! TENG!
.
.
.
"Tidak. Dia tidak keluar."
Mengapa?
"Kalau dia keluar, Rufus-sensei tidak mungkin menanyakannya terus."
"Maaf, Alice."
"Kapan aku bisa mengatakan padanya?" tanya Alice dalam hati.
.
.
.
"Sharon memang yang pertama bagimu. Tapi aku akan menjadi yang terakhir bagimu. Aku… akan menunggumu."
Oz semakin mengembangkan senyumannya.
"Terima kasih, Alice. Karena kau telah bersedia menungguku."
Oz membelai rambut brunette Alice lalu melangkah meninggalkan Alice. Alice melihat seorang gadis cantik sebayanya yang sedang bingung mencari seseorang. Dan Alice melihat Oz mendekati gadis itu.
"Cantik sekali," puji Alice dari jauh.
Alice melihat tawa Oz yang diberikannya pada gadis itu.
"Sharon Rainsworth."
.
.
.
"Jadi yang menguping pembicaraanku dan Alice tadi kerabat Alice sendiri."
"Apa?" tanya Sharon.
"Oh, tidak ada."
Malam itu adalah malam yang panjang dan menyenangkan bagi Alice. Ia tidak akan pernah melupakan malam itu.
.
.
.
I know I always be the first for anything, and so are you.
I know I mustn't be the first to you, but I will be the last for you.
.
.
.







First and Last : Chapter 1

Diposting oleh faricalucy di 07.06 0 komentar
FIRST AND LAST
Author: faricaLucy
Genre: Romance & Hurt/Comfort
Rating: T
Fandom: Pandora Hearts
Multichapter
Alice selalu menjadi yang pertama dalam setiap hal. Tapi kali ini dia ingin menjadi yang terakhir. What happen?
Chapter 1: First Meet
.
.
.
"Alice Baskerville? Bisa kita bicara sebentar?" panggil Liam-sensei.
"Ya. Ada apa Pak Guru?" tanya Alice.
"Apakah kau mau mengikuti kompetisi ini?" tanya Liam-sensei sambil menunjukkan suatu dokumen.
"Eh? Kompetisi matematika?"
"Yap. Benar Sekali."
"Apakah Pak Guru sudah bertanya pada murid lainnya?"
"Untuk saat ini kau yang pertama kali Bapak tanyakan."
Yaah, seperti biasa. Bisa Anda saksikan semuanya, Alice selalu menjadi yang pertama dalam segala hal!
"Hmm… Baiklah. Aku akan mengikuti kompetisi ini."
"Bagus, Alice. Kompetisi ini akan berlangsung 2 minggu lagi di Gedung XXYY."
"Yes, Sir."
Alice memang anak yang sangat cerdas, bahkan bisa dibilang jenius. Ia tidak pernah melewatkan suatu kompetisi/olimpiade yang datang kepadanya. Ia menganggap itu adalah suatu berkat. Sebenarnya sudah cukup banyak piala dan medali yang telah ia beri pada sekolah. Tapi Alice tetap saja merasa belum puas.
.
.
.
"Ah, maaf!" Tanpa sengaja Alice menubruk orang di sampingnya sehingga mereka berdua pun terjatuh.
"Tidak apa-apa, Nona," balas orang itu, lalu berdiri dan mengulurkan tangannya kepada Alice yang masih terduduk.
Alice mengangkat kepalanya agar bisa memandangi wajah orang itu. Tertangkap oleh iris violet-nya sosok lelaki berambut pirang dan bermata emerald. Dia sedang menyunggingkan senyumnya kepada Alice. Dia tampak rupawan di mata Alice apalagi sosoknya yang membelakangi cahaya mentari membuat Alice merasa gugup.
Ha? Gugup? Ada apa?
"Terima kasih," kata Alice sambil menyambut uluran tangannya.
"Siapa namamu, Nona?" tanya orang itu.
.
.
.
"I.. Iya…" kata Alice gelagapan.
DEG!
"Wah, kau benar-benar selalu yang pertama, ya! Dalam kompetisi yang kemarin kau bisa mendapatkan juara pertama," kata Oz memulai pembicaraan.
DEG!
"Ah, kau bersekolah di mana?" tanya Alice tidak nyambung. Ia menyadari bahwa dirinya kini sedang bertingkah laku aneh karena debaran di hatinya.
Debaran?
DEG!
Apakah sakit hati yang dialami Alice dan yang telah ia kubur dalam-dalam itu akan terbuka lagi?
"Aku bersekolah di Pandora Gakuen. Maklum kau tidak tahu sekolahku. Aku tidak terkenal seperti dirimu."
DEG!
"Oh."
DEG!
Bagaimana ini? Debaran jantungnya tidak bisa hilang!
.
.
.
DEG!
"Ternyata begitu, ya.. Dia sudah menyukai gadis yang lain."
Alice menggenggam baju yang dikenakannya.
"Kenapa rasa sakit ini harus ku alami lagi?"
.
.
.
"Ah! I…Itu…"
"Alice? A…Apa maksudnya?"
Wajah Alice memerah, jantungnya berdetak kencang.
"Bagaimana ini?"
.
.
.

Secret Letter

Diposting oleh faricalucy di 06.53 0 komentar
SECRET LETTER
Author: faricaLucy
Genre: Hurt/Comfort & Romance
Rating: T
Fandom: Pandora Hearts
Oneshoot
Sharon meninggal. Perasaan yang selama ini ia sembunyikan terhadap Break akhirnya diketahui. Surat Rahasia akhirnya sampai kepada tujuan.
.
.
.
Saat itu, Pandora Gakuen sedang bersedih. Mereka telah kehilangan seorang murid yang sangat baik, Sharon Rainsworth.
"Huhuhu… Sharon, kenapa kau pergi begitu cepat? Bukankah kita akan melewati masa-masa SMA yang menyenangkan?" isak seorang sahabat Sharon, Alice Baskerville.
"Sharon, hiks, maafkan aku jika aku pernah salah. Aku berjanji akan membuatmu bahagia. Kumohon, kembalilah Sharon! Kembalilah!" kata Echo Nightray.
Sharon, Alice, dan Echo memang sahabat yang tidak dapat terpisahkan. Bagaimana tidak mereka merasa sangat sedih? Sahabat mereka yang selalu bersama mereka dari SD telah pergi untuk selama-lamanya di musim dingin kelas 3 SMP mereka.
Hari itu, bertepatan dengan satu hari seusai hari Valentine, 15 Februari. Semuanya bersedih. Tidak ada yang merasa senang saat itu. Keberadaan seorang Sharon Rainsworth memang sudah tidak asing lagi bagi mereka. Tapi ia pergi begitu cepat.
"Sharon, kumohon kembalilah…"
.
.
.
Hari itu Break terlihat lebih diam dari biasanya.
"Hei, Break! Dari tadi kau diam saja! Ada apa sih?" kata sahabatnya, Oz Vessalius.
"…" Break tidak menjawab apapun.
"Hei, kau sedih karena Sharon meninggal, ya? Apa benar kau menyukainya?"
Sentak Break terkejut. "A… Aku…"
"Semua orang di sekolah ini memang sangat bersedih atas meninggalnya Sharon. Tapi apa daya. Kita tidak dapat berbuat apa-apa. Ini semua memang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa."
"Aku tahu."
"Jangan murung begitu, Break! Aku juga sedih karena biasanya aku selalu bercanda dengannya. Aku juga sering curhat dengannya tentang masalah cinta. Sebenarnya, aku juga begitu… merindukannya."
"…"
Mereka pun terdiam dalam hening. Tidak satupun orang bisa bersemangat. Mereka selalu berlarut dalam kesedihan.
"Aku terlambat. Aku menyesal," ucap Break.
"Apa?" tanya Oz. Oz memang sangat sedih. Dia tidak begitu mendengar kata-kata yang diucapkan Break.
"Sudahlah." Break pun berdiri dan meninggalkan Oz yang hampir saja mengeluarkan air mata karena mengingat Sharon.
Break pergi ke lapangan sekolah. Sepi. Tidak seperti biasanya yang banyak sekali murid-murid bermain bola.
"Sharon…" desisnya sambil menatap langit.
"Aku terlambat. Aku menyesal. Maafkan aku, Sharon."
.
.
.
Jangan lupakan bahwa kita punya saat-saat yang menyenangkan
Jangan lupakan bahwa kita pernah berkomunikasi
Jangan lupakan bahwa kita pernah bertemu
Jangan lupakan bahwa aku pernah menyukaimu
Karena hatiku mengatakan…
Aku akan pergi lebih cepat.
.
.
.

My Star

Diposting oleh faricalucy di 06.39 0 komentar
MY STAR
Author: faricaLucy
Genre: Romance & Humor
Rating: T
Fandom: Pandora Hearts
Oneshoot
"Eida dengan Vincent cocok sekali, ya…." "Wah, mereka itu pasangan sepanjang abad segala masa…" "EidaVincent forever, deh!" "Eida love Vincent forever and always together!"
.
.
.
"Ya ampun, Eida… Kalian itu cocok sekali. Jodoh tuh gak ke mana, deh!"
"Diamlah, Sharon. Dasar Xerxes Break!"
"Iiih… Apaan, sih? Vincent, Vincent, Vincent! Dia itu cocok denganmu!"
"Betul!"
"Alice, Sharon. Kalian ini gak pakai nyebutin nama Vincent berapa, hah?"
"Eida gila, ya? Masa' kita ngomong pake bayar-bayaran, sih!"
"Hahaha… Maklum, Eida udah mulai salting tuh…"
"Gak ada tuh! Salting tuh apa lagi?"
"Salting itu salah tingkah tahu! Eida ketinggalan zaman, deh…"
"Gara-gara mikirin Vincent teruslah.."
"Untuk apa aku mikirin dia? Playboy stress kayak dia!"
"Duh, Eida malu-malu, nih…. Aaw.."
"Ho~ Ehem… Ehem… Ehem…"
"Haaahh.. Sudahlah, hentikan!"
Begitulah pembicaraan sehari-hari Eida dengan 2 orang sahabatnya, Sharon dan Alice. Entah bagaimana kejadiannya, Eida selalu dipasangkan dengan Vincent. Mungkin karena mereka sangat akrab dan selalu bertengkar tiap bertemu? Banyak pihak mengatakan bahwa mereka memang pasangan yang cocok. Tapi mereka tidak mau pacaran. Mengapa? Alasannya sudah pasti. Mereka tidak saling menyukai.
.
.
.
Eida kembali memukul Vincent.
"Woi! Sakit!"
"Kaki aku nih juga sakit, tahu dak!"
"Tapi pukulan kau lebih sakit!"
"Kau mukul sama pijak kaki aku! Aku cuma mukul kau doang udah sakit! Dasar!"
"Salah kau sendirilah kenapa dak bisa pijak kaki aku!"
"Grrrr! Diamlah, ah!"
.
.
.
"Hei, Sharon! Sini, deh!" panggil Eida sambil mengibas-ibaskan tangannya ke arah Sharon.
"Ada apa?"
"Lihat, deh bando ini. Bagus, ya…"
"Hmm… Lumayan," komentar Sharon.
Bando yang sedang diperlihatkan Eida itu berwarna biru dengan ornament bintang-bintang. "Aku suka bintang."
"Kalau mau, beli aja," saran Sharon sambil memilih-milih pita lainnya.
"Baiklah. Aku beli ini saja."
"Eh, besok Hari Valentine, kan? Kamu mau pakai bando itu besok?" tanya Sharon.
"Iya. Gak nyangka ya, besok sudah Hari Valentine."
"Iya."
.
.
.
"Jelek! Hancur begitu!" komentar Vincent dengan suara cukup keras sehingga membuat semua yang berada dalam ruangan itu beralih pandangan kepadanya.
"Iiih! Kau ni sibuk nian! Suka-suka aku lah!" balas Eida tidak kalah keras.
"Jelek!"
.
.
.

Kamis, 07 Juni 2012

Lebaran Day : Chapter 3

Diposting oleh faricalucy di 10.48 0 komentar
LEBARAN DAY
Authors: Reborn Angel From the Past & faricaLucy
Genre: Humor & Family
Rating: K+
Fandom: Pandora Hearts
Multichapter
Apa jadinya yah kalau Oz dkk. merayakan Lebaran? Seheboh apa sih hari Lebaran ala Pandora Hearts?
Chapter 3: Visitors Comes, Bro! Let's Throw the Party, Cin!(?)
.
.
.
Sudah jatuh tertimpa tangga.
Itulah pepatah yang tepat untuk menggambarkan nasib Gilbert saat ini.
Gimana nggak? Ia dihajar sampai bebek telur(?) oleh orang sekampung karena kedapatan menco-*PLAK!* maksudnya dihajar sampai babak belur oleh orang semasjid cuma karena ngomong soal ketidaksetujuannya terhadap keputusan semua orang yang ada di masjid untuk menjadikan Oz ustadz gadungan(HO?), lalu akhirnya dilempar keluar masjid kayak karung beras yang sudah kadaluarsa.
Kita pasti tahu bahwa Gilbert merupakan satu dari sejuta minus sembilan ratus sembilan puluh tujuh anak baik yang ada dalam kisah Pandora Hearts ini, dan hal itu dibuktikan oleh hasil survei dari majalah FORPEACE(?) yang dikeluarkan minggu lalu.
Namun oleh karena ketidakadilan, korupsi dengan daging kambing, pelanggaran HAABVF(?) (Hak Asasi Anak Baik Versi FORPEACE), diskriminasi para pemilik rambut seperti rumput laut(?), dan kekejaman majikannya sendiri, kini ia harus menjalani Perawatan UOYDKKBK(?) (Perawatan Untuk Orang Yang Dianiaya Kayak Karung Beras Kadaluarsa) di RKP yang sama dengan Break!
Mari kita ucapkan turut berbelasungkawa atas masuknya Gilbert Nightray si Anak Baik Versi FORPEACE ke RKP karena suatu permasalahan yang seharusnya tidak perlu terlalu dipermasalahkan. Semoga jiwa dan raganya dapat beristirahat dengan tenang di RKP yang ditangani oleh para profesional. Amin! (A/N: Disini tidak ada chara-death yauw! ^^"')
.
.
.
"Pangeran Nightray, mengapa anda sekeluarga datang ke mansion Vessalius? Apakah kunjungan ini hanya sekedar untuk bersilaturahmi saja setelah sekian lama bermusuhan…" Sang kameramen rangkap reporter itu berhenti sejenak, lalu berbisik sehingga hanya dapat didengar oleh Pangeran Nightray, "Atau justru anda ingin menantang Zai Vessalius yang berdasarkan gosip sangat pandai menyanyi dangdut dan saat ini keberadaannya mampu menyaingi anda dalam dunia tarik suara?" Dan Narrators pun cengo berjamaah karena pertanyaan sang kameramen rangkap reporter yang terakhir itu sama sekali tidak diberitahukan oleh sang Author.
Mendengar pertanyaan sang kameramen rangkap reporter yang sudah memakan permen Hesos campur Nano Nani, Pangeran Nightray langsung berhenti bernanyi tapi masih menari bor, mengambil sisir dan sikat jenggot(Ho?) untuk merapikan rambut dan jenggotnya, lalu akhirnya menjawab pertanyaan sang kameramen rangkap reporter tersebut.
"Uhuk! Ya, tujuan kami datang kemari hanya sekadar bersilaturahmi setelah sekian lama bermusuhan. Tidak ada yang menginginkan permusuhan abadi bukan? Maka dari itulah kami khusus datang kemari untuk mengakhiri permusuhan antar keluarga ini, dan keluarga Vessalius juga menyetujuinya. Akhirnya… hari ini tiba juga!" Dan Pangeran Nightray langsung menangis dengan cukup lebay, namun ke-lebay-annya itu justru mengundang simpati para hadirin dan mengakibatkan seisi mansion ikut-ikutan menitikkan air mata.
.
.
.
"Ih! Gak sopan banget loe! Mau ngintip gue ya? Gue laporin ke polisi loe!" … Seorang bencis dari Taman Lowong yang entah kenapa bisa nyasar di RKP, padahal dirinya hanya menderita luka di kepala dan wajahnya saja.
"BUAT APA? GUE NGGAK SALAH TAPI MAU LOE LAPORIN KE POLISI! LAGIAN NGAPAIN LOE NGAKU-NGAKU SEBAGAI GUE PADAHAL LOE ITU BUKAN GUE?" Teriak Gilbert dengan super keras dan lantang tanpa mempedulikan lukanya.
"WHAT? GUE EMANG GILBERT DAN GUE BERSUMPAH BAHWA GILBERT ITU ADALAH GUE! GILBERT ITU BUKAN MAKHLUK BERKEPALA RUMPUT LAUT KAYAK LOE!" Kata si bencis tidak kalah kerasnya dengan Gilbert.
"WUAPAH? SIAPA YANG LOE BILANG RUMPUT LAUT?" Teriak Gilbert lagi.
"KENAPA? MAU MELAWAN, HAH?" Teriak lagi si bencis.
"DAN DEMI TELINGA GUE YANG UDAH MULAI TULI, TOLONG LANJUTKAN SAJA PERTENGKARAN KALIAN DI TEMPAT LAIIINNN!" Kali ini giliran Break yang berteriak sangat keras, mengalahkan teriakan Gilbert dan si bencis.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Suasana menjadi sunyi sejen-
"SAYA MOHON KEPADA PARA SAUDARA YANG ADA DI RUANGAN NOMOR TIGA SUPAYA TIDAK RIBUT-RIBUT DAN MENGGANGGU SUASANA TENANG DI RKP INIIIII!" Kali ini malah terdengar teriakan maha keras si dokter dari speaker yang dipasang di setiap ruangan, sukses membuat Break tuli 99% dan si bencis serta Gilbert tuli 88%, plus seluruh penghuni RKP dan sekitarnya tuli 77%.
Dan sebagai tambahan, dikarenakan Narrators dan Author ikut-ikutan menjadi tuli 66%, maka cerita ini dengan terpaksa harus…
Bersambung...
.
.
.

Lebaran Day : Chapter 2

Diposting oleh faricalucy di 10.42 0 komentar
LEBARAN DAY
Authors: Reborn Angel From the Past & faricaLucy
Genre: Humor & Family
Rating: K+
Fandom: Pandora Hearts
Multichapter
Apa jadinya yah kalau Oz dkk. merayakan Lebaran? Seheboh apa sih hari Lebaran ala Pandora Hearts?
Chapter 2: Operation! Save the Victim!
.
.
.
Kita semua pasti tahu, kan?
Orang sakit masuk RSU, orang gila masuk RSJ, orang keseleo ato pegal masuk RSP(?) (Rumah Sakit Pegal), orang tertindas masuk RKP(?) (Rumah Korban Penganiayaan/Penindasan), dan orang yang baru saja diusilin hingga babak belur masuk RKU (Rumah Korban Usil). Nah, lho? Kok?
Maka dari itulah... Liam Runettes diharuskan masuk ke Ruang ICU alias Ruang Isolasi Corban Usil(?) dikarenakan ia jatuh ditimpa tangga... *Plak!* Maksudnya jatuh ditimpa kertas setinggi pintu gerbang seputih salju akibat keusilan Break yang ingin kabur dari kerjaannya yang bertumpuk-tumpuk.
Kata Dokter yang merawat Liam, Liam bisa aja keluar dari Ruang ICU setelah koma selama dua jam. Tapi, sayang... Sayang-sayang kertas(?)... Dikarenakan ada kertas yang menyumpal mulutnya sampe-sampe dia gak bisa ngomong... Dia terpaksa menjalani Operasi PKUDKDM (Operasi Penyelamatan Korban Usil Dari Kertas Dalam Mulut) selama satu jam agar kertas yang menyumpal mulutnya bisa dikeluarin, sehingga total waktu dia harus nongkrong di Ruang ICU adalah tiga jam!
.
.
.
Ternyata... Karena itu, toh...! Sungguh alasan yang dimasuk alkaline (akal!) dan sangat simpel...
Well, selagi menunggu operasi selesai, akhirnya semua orang yang mengantar Liam ke RKU memutuskan untuk pulang ke mansion dan mendiskusikan siapa yang menggantikan Liam (menjadi ustadz) dalam acara potong kambing.
Kejam! Masa Liam ditinggal? Well, kembali setelah diusung... ehm, diusut-usut... rupanya Break dan Sharon memutuskan untuk tetap tinggal di RKU. Break? Kenapa tetap di RKU? Bukannya masih mau ikut lomba menari dangdut di mansion? Well, alasannya ada tiga:
"Satu, saya cuma mau nari dangdut sama Nona." Jiah... karena itu, toh...
"Dua, saya merasa bersalah pada Liam..." Oh... Eng, tapi kok dari tadi Break pake bahasa formal, ya?
"Tiga, habis dia selesai operasi, saya pengen bilang sama dia kalo GUE SAMA SEKALI TIDAK MAU BEKERJA SELAMA LEBARAN! GUE MOGOK! Kalo dia masih tetap ngotot nyuruh saya kerja, gue bakalan nyumpal mulutnya pake tisu, kertas, sendok, garpu, piring, beling, kacamatanya, dan blablabla... blahblahblah... babibubebo..."
.
.
.
"GUE NGGAK NGIZININ OZ MEGANG PISAU! DIA BELUM PERNAH MEGANG PISAU! MOTONG SAYUR AJA NGGAK PERNAH!"
Siiiiing... Mbeee(k)…
Hanya kesunyian diiringi suara kambing yang menyelimuti masjid dan area di sekitarnya...
Namun tiga detik kemudian...
BUAG! BUK! DUESH! DUAK! JEGERRR!
Setelah diusut-usut, ternyata suara-suara barusan adalah suara Gilbert yang ditendang dan dipukuli orang sekampung karena kedapatan mencopet... EH! SALAH NASKAH! Maksudnya Gilbert ditendang dan dipukuli orang se-masjid karena alasannya tidak dapat dimasuk akal, lalu ditendang keluar masjid dalam keadaan super mengenaskan.
Setelah melakukan pembantaian massal terhadap Gilbert, mereka memutuskan untuk memulai acara potong kambing dengan Oz sebagai pemimpin.
Oz? Tidakkah dia sedih pelayannya dihajar orang se-masjid sampai babak belur?
Oh… Ternyata… TIDAK! Karena dia sangat bangga(?) mendapat kesempatan melihat wajah Gilbert yang penyok-penyok kayak kaleng(?) habis dipukulin orang se-masjid. Oh… Poor Gilbert! T.T
Tanpa mereka sadari, kemeriahan pesta Lebaran itu sedang diamati dengan seksama oleh beberapa orang! Hmmm… Siapakah mereka?
Bersambung...
.
.
.

Lebaran Day : Chapter 1

Diposting oleh faricalucy di 10.33 0 komentar
LEBARAN DAY
Authors: Reborn Angel From the Past & faricaLucy
Genre: Humor & Family
Rating: K+
Fandom: Pandora Hearts
Multichapter
Apa jadinya yah kalau Oz dkk. merayakan Lebaran? Seheboh apa sih hari Lebaran ala Pandora Hearts?
Chapter 1: The Beginning of Abnormality In Lebaran Day...
.
.
.
Lihat! Lihat! Ada opor ayam, ketupat, sate, rendang, es teh, es campur, nasi tumpeng, krupuk(puk!), buah-buahan seperti semangka, nanas, dll. ditambah aneka jus warna-warni yang bikin semua orang ngiler, termasuk yang nulis cerita.
Pastinya semua orang senang, dong! Dapat makanan, silahturami, berbagi canda tawa, dan lain sebagainya. Tapi dari sekian banyak orang yang sedang berada baik di dalam mansion maupun di sekitarnya, hanya ada satu orang yang amat sangat menikmati hari ini!
Tapi bukan gara-gara makanan atau hal lain yang baru saja disebutkan, melainkan karena bisa bertemu banyak cewek cantik dan menebar pesonanya yang penuh kemilau bintang-bintang kejora yang baru dipancing dari langit malam dengan menggunakan alat pancing bergagang emas bersenar perak berkail tembaga dengan umpannya cacing langit(?) dari negeri 7 bidadari cacing langit(?). Hayo~...! Tebak siapa orangnya?
Engingeng~...! Tingtong! Tingtong! Tebakan anda semua benar~... (Random Readers: Belum jawab, mbak... ==")
Jawabannya adalah Oz Vessalius! Sang tokoh utama dari cerita Pandora Hearts ini! XD *Plok! Plok! Plok!*
.
.
.
Alice makin sweatdrop, bahkan mau nangis saking menyeramkannya suasana saat itu. Akhirnya ia berkata dengan lemas, "Ma... Maafkan aku, Ka... Kak Sharon..." katanya terbata-bata dan tergagap-gagap.
Langsung dalam hitungan 0.3 detik, semua suasana menyeramkan itu menghilang, diganti dengan bunyi terompet dan lonceng bersahut-sahutan, ditambah bunyi beduk untuk mengingatkan para pembaca bahwa cerita ini bertema Lebaran, serta cahaya menyilaukan dan aura Lady yang sangat kuat yang kembali membuat Oz dan Gil bersujud bersimbah keringat, kali ini ditambah mawar kering yang layu akibat suasana mencekam yang diganti mawar putih yang amat harum.
"Ah... Tidak apa kok, Alice! Masih belum terbiasa, ya?" Kata Sharon sambil tersenyum lebar. Dan Alice pun pingsan di tempat...
.
.
.
Karena bosan dan ingin menari dangdut dengan Sharon, Break pun akhirnya memakai siasatnya yang bernama: "Yang penting hepi tanpa kerjaan". Dia menggelitik Liam sambil berkata, "Awww! Aku benci cowok bawel!", yang mengakibatkan Liam kehilangan keseimbangan dan akhirnya jatuh diiringi para kertas kosong seputih salju sambil berteriak, "Hieeeee~...!" dengan nyaring.
Break pun ngacir, lalu bergabung dengan Sharon di lantai dansa sambil memasang senyum tak berdosa, meninggalkan Liam yang pingsan dan kini siap diangkut ke ICU terdekat...
Bersambung...
.
.
.
 

..::Another Blog::.. Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei